Popular Post

Posted by : Pramita sari ariani Kamis, 16 Januari 2014






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi yaitu tergantung pada waktu. Perendaman kedelai dilakukan didalam larutan garam maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam.
Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam. Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.
Mikroba juga telah dimanfaatkan secara intensif untuk mendekomposisi limbah dan kotoran. Bioteknologi memiliki gradien perkembangan teknologi, yang dimulai dari penerapan bioteknologi tradisional yang telah lama dansecara luas dimanfaatkan, hingga teknik-teknik bioteknologi baru dan secara terus menerus berevolusi.

B.     Peumusan Masalah
Pembuatan Kecap telah cukup lama berlangsung, yang sampai sekarang masih dilakukan secara tradisional. Cara pengolahan kecap manis ini masih belum banyak diminati. Hal ini disebabkan karena masih belum diketahui bagaimana sebetulnya kelayakan usaha dari Pembuatan kecap manis tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan selain ingin mengetahui proses pembuatan kecap manis , juga untuk mengetahui apa Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi

Tujuan penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara/ proses pembuatan kecap melalui sistem ilmu bioteknologi.

C.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai proses pembuatan kecap manis serta Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi.  Serta Hasil penelitian ini diharapkan dapat juga bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengenalan Kecap
Tiap negara punya ciri khas bumbu dapur pada setiap kuliner khasnya. Begitu juga Indonesia, kaya akan rempah dan bumbu khas, dan kedelai adalah salah satu contohnya. Kedelai saja sudah umum, namun bagaimana jika kedelai yang dicampur dengan gula aren atau gula merah? Jadilah kecap manis yang senantiasa melengkapi cita rasa autentik masakan Indonesia.
“Memang, sejarah kecap itu berelovusi dari kôechiap China yang hanya minyak ikan. Cuma, bumbu ini masuk ke Indonesia, berbaur dengan bumbu-bumbu Indonesia yang manis, jadilah kecap manis. Di tempat lain tidak ada (kecap manis) karena gulanya pakai gula kelapa yang hanya ada di Indonesia,” terang Agus Nugraha, Senior Brand Manager Bango, pada acara talkshow bersama Bango di Rumah Maroko, Jakarta, baru-baru ini.
Si hitam manis ini juga sangat berperan besar dalam citarasa kuliner Indonesia. Tak sedikit masakan Indonesia menggunakan kecap sebagai bumbu pelengkapnya.
“Makanan Indonesia sangat tidak masuk akal jika dipisah dengan kecap. Kecap manis sudah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Kecap manis menjadi ciri khas masakan Indonesia karena bumbu ini hanya ada di Indonesia. Rasanya, makanan tertentu akan hambar jika tidak dibubuhi kecap.
“Peran kecap dalam dunia kuliner itu benar-benar membulatkan rasa, jadi pol. Kalau kita punya bumbu dasar merah, putih, kuning, kecap ini adalah bagian dari kesemuanya itu,” sahut Chef Deden Gumilar, pakar kuliner tradisional, pada kesempatan yang sama
Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berproteintinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asindan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikanrucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai. Mula-mulakedelai difermentasi oleh kapang (
aspergillus sp dan Rhizopus sp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam didalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh padarendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai padaumumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces(khamir) dan Lactobacillus (bakteri). Mikroba ini merombak protein menjadiasam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam.Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai20%
B.                 Pengenalan Bioteknologi
Pengertian Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan mahluk hidup (Bakteri, Fusi, Virus, dll) maupun produk dari mahluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan sesuatu (Barang dan jasa).
Selama ini perkembangan biotekbologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu terapan dan murni lainnya. Jadi secara ringkas pengerrian bioteknologi yakni ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa, Sebagai contoh kegunaan ilmu bioteknologi yakni dalam pembuatan kecap manis.
Bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di Negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam tekologi semacam rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinian, pengembakan sel induk, dan lain-lain, tetapi dalam makalah ini akan dibahas bioteknologi dalam proses pembuatan kecap manis saja.
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan kecap ini. Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.

C.    Pengenalan permentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik , akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,asam laktat, danhidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi sepertiasam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir ,anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.Ragam produk fermentasi sangatlah banyak dan beragam baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari berbagai negara. Tiap prduk melibatkan satu atau lebih mikroorganisme. Apabila lebih dari satu mikrobia maka akan terjadi suatu kondisi yang saling mendukung untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Produk fermentasi ada yang telah diketahui macam dan fungsi mikrobianya adapulan yang belum diketahui secara pasti.
Dengan kata lain Fermentasi adalah bentuk pengawetan makanan secara modern. Umumnya bahan makanan yang akan diawetkan akan mengalami proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol. Proses tersebut dipengaruhi oleh enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Umumnya bahan makanan yang diawetkan ditaburi dengan ragi, kemudian disimpan dalam keadaan lembab tanpa sinar matahari. Beberapa contoh proses fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tempe, tape, tahu, kecap, tauco, dan lain-lain .
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama – sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.



D.   Proses Permentasi Kecap
Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asindan dapat memper sedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikanrucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan atau pengendalian proses dalam proses fermentasi kecap diantaranya:
1.                  Kedelai
    Kedelai dengan kandungan protein tinggi merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kecap. Penggunaan bahan dasar kedelai bebas lemak selain harganya lebih murah, juga dapat memperpendek waktu fermentasi garam.
2.                  Waktu Dalam Melakukan Fermentasi Kapang
Apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu cepat maka enzim yang dihasilkan oleh kapang akan berkurang dan komponen-komponen pembentuk cita rasa pada kecap tidak terbentuk. Sedangkan apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu lama, maka akan terjadi sporulasi dari kapang dan akan terbentuk amoniak yang berlebihan sehingga akan dihasilkan produk yang kurang enak dan berbau busuk.
3.                  Konsentrasi garam
Konsentrasi garam yang optimal antara 20-22% berpengaruh terhadap hidrolisis protein dalam fermentasi garam dan kecepatan asam laktat dan asam organik.
4.                  Pengadukan dan Penjemuran
    Selama proses fermentasi garam, setiap hari dilakukan pengadukan dan penjemuran. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan terutama mikroba pembusuk. Selain itu adalah untuk menyeragamkan kandungan garam pada campuran.

5.                  Pengaturan Suhu
Pengaturan suhu dalam proses fermentasi garam sangat penting. Suhu yang paling baik untuk proses fermentasi ini, adalah 40,50C. Itu alasan juga mengapa dilakukan proses penjemuran, karena kalau disimpan pada suhu ruang, maka itu adalah momen yang baik untuk bakteri patogen tumbuh.

E.     Kriteria Hasil Akhir
        Berikut adalah kriteria hasil akhir pada proses fermentasi kecap yang dilakukan secara benar :
1.      Bau dan Rasanya Sedap ( Khas Kecap )
Enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat dan gula akan diubah menjadi asam organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol atau alkohol lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan aroma.
F.                 Ciri-Ciri Kecap yang Tidak Jadi
Berikut adalah ciri jika kecap tidak jadi :
1.      Bau Busuk
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa hal ini disebabkan karena produksi enzim dari kapang yang digunakan. Produksi enzim dari kapang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu lamanya fermentasi atau waktu inkubasi. Bila waktunya terlalu lama maka akan terjadi pembentukan spora kapang yang berlebihan dan ini akan menyebabkan terbentuknya cita rasa yang tidak diinginkan.


2.      Tidak Terbentuk Cita Rasa Khas Kecap
Hal ini terjadi jika fermentasi kapang berlangsung terlalu cepat, akibatnya enzim yang dihasilkan oleh kapang akan berkurang dan komponen-komponen pembentuk citarasa pada kecap tidak akan terbentuk.
G.              Kandungan Pada Kecap

a.      Kaya Asam Amino
Bahan baku utama kecap pada umumnya adalah kedelai. Hal ini memiliki keunggulan tersendiri karena kedelai memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama protein dan karbohidrat . Asam amino yang terdapat pada kedelai adalah leusin dan lisin. Keduanya merupakan asam amino yang sangat diperlukan oleh enzim pemecah kedelai untuk menghasilkan kecap dengan cita rasa yang enak, lezat, dan khas.
Jenis kedelai yang umum digunakan dalam pembuatan kecap adalah kedelai hitam dan kedelai kuning. Perbedaan tersebut hanya terletak pada ukuran biji dan warna kulit. Kedelai hitam berukuran lebih kecil dibanding kedelai kuning, tetapi tidak ada perbedaan komposisi gizi di antara keduanya. Selain itu, perbedaan jenis kedelai tersebut tidak berpengaruh terhadap efektivitas fermentasi. Kepopuleran kacang kedelai didasarkan pada nilai gizinya yang tinggi. Mutu protein kedelai termasuk paling unggul dibandingkan dengan jenis tanaman lain, bahkan hampir mendekati protein hewani. Hal ini disebabkan oleh banyaknya asam amino essensial yang terkandung dalam kedelai, seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, metionin, treonin, dan triptopan.
b.      Zat Gizi mikro
Di dalam kecap dapat ditambahkan zat gizi mikro yang sangat penting bagi kesehatan, seperti mineral iodium, zat besi, dan vitamin A. Ketiga zat gizi mikro tersebut sangat perlu ditambahkan, mengingat masih banyaknya masalah gizi akibat kekurangan zat-zat tersebut.
Kecap yang telah difortifikasi dengan mineral iodium, zat besi, dan vitamin A, saat ini dengan mudah dapat kita jumpai di pasaran. Hal ini tentu memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pengentasan pelbagai masalah yang menyangkut gizi.


H.                Mikroba yang Terlibat dalam Pembuatan Kecap
1. Aspergillus sp. dan Rhizopus sp.
        Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba.
     2. Zygosaccharomyces dan Lactobacillus
    Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.

I.     Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi

1. Konsentrasi Garam
Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan mikroorganisme). Mikroorganisme yang diinginkan untuk tumbuh adalah jenis-jenis bakteri penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar cairan sel jaringan yang mengandung sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut merupakan nutrien untuk pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar sel, karena itu secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam.


2. Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 300C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300C pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi pertumbuhan produk.
3. Oksigen
Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung.
J.      Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses fermentasi
Selama proses fermentasi baik fermentasi kapang maupun fermentasi garam akan terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi karena aktifitas dari mikroba tersebut.
    Selama fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti misalnya enzim amilase, protease dan lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka akan terjadi pemecahan komponen-komponen dari bahan tersebut.
    Produksi enzim dari kapang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu lamanya fermentasi atau waktu inkubasi. Bila waktunya terlalu lama maka akan terjadi pembentukan spora kapang yang berlebihan dan ini akan menyebabkan terbentuknya cita rasa yang tidak diinginkan.
    Selama proses fermentasi garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat dan gula akan diubah menjadi asam organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol atau alkohol lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan aroma. Dan adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan mempengaruhi mutu produk secara keseluruhan.
            Proses fermentasi makanan alami biasa dilakukan oleh lebih dari satu jenis mikroorganisme yang bersifat sinergistik. pertumbuhan beberapa jenis mikroorganisme pada beberapa jenis makanan fermentasi bersifat suksesi, artinya proses perubahan fermentasi dilakukan oleh beberapa jenis mikroorganisme yang tumbuh secara bergantian. perubahan yang terjadi selama fermentasi meliputi:
a. Perubahan pati menjadi omponen gula oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh kapang Amylomices rouxii, Aspergillus oryzae, Mucor rouxii dll; khamir seperti Candida, dan bakeri seperti Bacillus subtilis.
(C6H10O5)n + nH2O ---> C6H12O6
pati glukosa
(C6H10O5)n + n/2 H2O ---> n/2(C12H22O11)
pati maltosa

b. Perubahan komponen disakarida menjadi monosakarida oleh enzim maltase atau invertase
C12H22O11 + H2O ---> C6H12O6 + CH12O6
maltosa glukosa glukosa
C12H22O11 + H2O ---> C6H12O6 + C6H12O6
sukrosa glukosa fruktosa

c. Perubahan komponen gula menjadi etanol oleh sel-sel khamir

C6H12O6 ---> 2C5H5OH +2CO2
glukosa etanol

d. Perubahan gula menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktat yang mempunyai sifat heterofermentatif atau homofermentatif
homofermentatif:
C6H12O6 ---> 2CH3CHOHCOOH
glukosa asam laktat
heterofermentatif :
C6H12O6 ---> CH3CHOHCOOH + CO2 + C2H5OH
glukosa asam laktat etanol

e. Perubahan gula menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat Acetobacter

C6H12O6 ---> 2C2H5OH + 2CO2
glukosa etanol

C2H5OH + H2O + O2 ---> 2CH3COOH + H2
etanol asam asetat


f. Perubahan protein oleh mikroorganisme proteolitik menghasilkan protein dengan berat molekul lebih kecil

protein ---> polipeptida ---> peptida ---> asam-asam amino

contoh mikroorganisme proteolitik R.oligosporus, A. oryzae, A.sojae, B.subtilis, B.aco, Mucor.


K.    Manfaat Kecap
Kecap yang telah difortifikasi dengan mineral iodium, zat besi, dan vitamin A, saat ini dengan mudah dapat kita jumpai di pasaran. Hal ini tentu memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pengentasan pelbagai masalah yang menyangkut gizi.
Misalnya gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), anemia gizi akibat defisiensi zat besi, kekurangan vitamin A yang berdampak luas terhadap pemeliharaan sistem penglihatan (mencegah masalah kebutaan), serta peningkatan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit infeksi.
Sebenarnya bukan dari kecapnya kita mendapatkan tambahan nilai gizi, tetapi dari makanan yang berbumbu kecap tersebut. Dengan demikian, kecap memberikan andil yang cukup besar dalam meningkatkan asupan zat gizi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Karena rasanya yang khas dan sangat disukai, kecap cepat dikenal di berbagai negara, terutama di negara belahan Timurdengan berbagai nama dan modifikasi dari segi penampakan, cita rasa, dan komposisinya. Kecap (soy sauce) dikenal di berbagai negara dengan nama yang berbeda. Misalnya shoyu di Jepang, chiang-yu (Cina), kanjang (Korea), toyo (Filipina), dan see-ieu (Thailand).
Penggunaan kecap sebagai bumbu penyedap telah lama dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Sulit kita membayangkan bagaimana rasanya gado-gado, sate kambing, bubur ayam, dan masakan lainnya tanpa kehadiran kecap di dalamnya. Berkembangnya industri makanan, terutama industri mi instan, yang menggunakan kecap sebagai salah satu komponen bumbu, turut mendorong berkembangnya industri kecap di Indonesia. Kecap juga dikenal di AS sebagai bumbu makanan nonoriental, seperti steak, burger, dan barbeque.


BAB III
KESIMPULAN

Penyimpanan kecap selama enam bulan telah berpengaruh terhadap mutu kecap yang ditandai oleh :
 Penurunan kandungan total gula (sukrosa), penurunan kandungan protein dan  meningkatkan nilai aktivitas air (aw).
 Produk kecap aman dikonsumsi dan cukup higienis, ditandai tidak ditemukan cemaran mikroba faekalis.




BAB IV
LAMPIRAN

                                   














BAB V
PENUTUP

            Demikianlah yang dapat Kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya degan judul makalah ini,
            Saya banyak berharap para pembaca yang budiman akan memberikan kritik dan saran yang membangun kepada Kami selaku penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
            Semoga makalah ini berguna bagi Kami (penulis) pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.




=0=0=      Wassallam ...     =0=0=
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA



{ 1 komentar... read them below or add one }

- Copyright © KAYUH BAGAMATAN - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -